Alamat: Jl. Ceroring, Bitera, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali
No telp: 0819-3430-0130

Dari PKBM Widya Asrama Kec. Gianyar Mengabdi Untuk Negeri | Perjalanan Menjadi Ketua PKBM di Usia 23 Tahun| Juli 2013

Dari PKBM Widya Asrama Kec. Gianyar Mengabdi Untuk Negeri



PKBM Widya Asrama Kec. Gianyar merupakan salah satu satuan pendidikan penyelenggaran pendidikan non formal yang ada di Kabupaten Gianyar. Didirikan pada tahun 2002 atas inisiatif pengelolanya pada saat itu sebagai upaya menjembati warga masyarakat yang tidak terfasilitasi pendidikan pada jalur formal. Regenerasi kepemimpinan satuan ini telah berlangsung sebanyak lima kali. Mulai dari Alm. Ni Nyoman Sriasih, S.Ag (Periode 2002-2004), Drs. I Wayan Jana (2004-2007), Ketut Rensi Guntawan, S.Sos. (Periode 2007-2009), I Made Sarjana (Periode 2009-2013) dan kini Gede Adistana Wira Saputra, S.Pd., M.Hum. (Periode 2013-sekarang). Program layanan yang diselenggarakan yaitu 1) Program Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C, 2) Program Pendidikan Keaksaraan, 3) Program PAUD dan 4) Program Kursus dan Pelatihan dan 5) Program Widya Asrama Mengajar.

Satuan Pendidikan non Formal yang dimaksud sesuai dengan penjabaran UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan pada pasal 26 dan 28 bahwa yang tergolong dalam Satuan Pendidikan non Formal yaitu; 1) SPNF/ SKB, 2) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 3) Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), 4) Kelompok Belajar, 5) Kelompok Bermain (KB), 6) Tempat Penitipan Anak (TPA), 7) Majelis Taklim dan 8) Satuan Penyelenggara Pendidikan Keluarga. Satuan inilah yang secara konstituen berhak menyelenggarakan program PAUD dan Dikmas secara berkesinambungan.

Dari kurun waktu awal pendirian , satuan ini belum memberikan akses mutu terhadap program layanan yang diselenggarakan. Pola manajemen satuan ini pada saat itu juga masih belum memiliki rencana pengembangan, akses program layanan kepada masyarakat masih sulit diakses sehingga paradigma pendidikan non formal saat itu terkesan sekedar-sekedar jalan semata. Hal itu bukan berarti hanya satuan ini saja seperti itu bahkan ironisnya kemungkinan besar pola-pola pengelolaan semacam itu hampir sama disetiap satuan yang ada. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan masih ada satuan-satuan yang sudah memiliki pola manajemen yang terencana, terstruktur dan dokumentatif.

Memasuki regenerasi kepemimpinan yang ke lima, saya ditunjuk menjadi pengelola satuan ini sejak Juli 2013. Segudang tugas terlihat diawal kepemimpinan dengan melihat hal yang perlu dibenahi seperti; a) pola manajemen satuan yang belum terarah, terstruktur dan dokumentatif, b) masyarakat masih belum mengetahui keberadaan satuan ini termasuk dalam upaya mengakses program layanan yang diselenggarakan, c) program kerja dan target program layanan belum ada sehingga ironis jika sebuah satuan pendidikan masih kosong tanpa target tetapi berjalan dengan tergesa-gesa. Hal tersebut membuat saya tergerak untuk membenahi yang terlihat belum maksimal ini serta ingin mengejar ketertinggalan dari satuan yang telah bonafied. Tentu yang menjadi prioritas kerja yaitu bagaimana memiliki program kerja selama lima tahun ke depan untuk pencapaian adanya program peningkatan mutu baik dari sisi satuan maupun SDM nya.  Inilah akses point yang harus dicapai secara berkesinambungan agar ikhtiar mengembangkan pendidikan non formal yang bermutu, berkualitas dan berdaya guna dapat terealisasi secara cepat.

Di awal kepemimpinan, langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan koordinasi dengan Disdikpora Kab. Gianyar (Kini Dinas Pendidikan Kab. Gianyar). Di sana, koordinasi bertujuan mengetahui arah kebijakan pemerintah terhadap program pada bidang PAUD dan Dikmas (di tahun 2013 bernama PAUDNI) dan sekaligus memperkenalkan diri sebagai ketua satuan PKBM yang baru. Informasi yang diserap pada saat itu yaitu pemerintah sedang menyiapkan satuan pendidikan non formal dalam pengaksesan mutu satuan dan program layanan secara bertahap menuju satuan pendidikan yang terakreditasi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Langkah kedua yaitu menunjuk tim kerja (selanjutnya disebut Pengelola Program Layanan) yang akan diikutsertakan menjalankan proses pendidikan pada satuan PKBM ini. Hal tersebut dikarenakan pengelola satuan sebelumnya sebagian besar sudah tidak aktif terlibat dalam pengelolaan yang terlibat hanya satu dua orang saja. Namun, di tengah-tengah penunjukan tim kerja baru, di tengah-tengah transisi kepengurusan, Disdikpora Kab. Gianyar akhirnya mengeluarkan izin operasional dengan Nomor. 448/05-A/HK/2013 namun dengan struktur kepengurusan yang lama. Izin operasional dengan data kepengurusan lama tersebut tidak menjadi batu sandungan artinya satuan ini secara konstituen telah diakui oleh pemerintah melalui Disdikpora Kab. Gianyar. Satu sisi, saya tetap menjalankan langkah untuk menunjuk pengelola agar dapat mewujudkan sebuah perubahan ke arah kemajuan dalam memberikan pelayanan  kepada masyarakat yang membutuhkan program PAUD dan Dikmas.

Pasca ditunjuknya pengurus, langkah ketiga yaitu segera rapat koordinasi. Agenda prioritas yang menjadi pembahasan yaitu segera memenuhi pencapaian akses mutu yang ditargetkan oleh pemerintah. Tentu saja pemenuhan akses mutu tersebut dimaksudkan agar satuan pendidikan ini dapat memenuhi pencapaian delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara bertahap baik dari sisi satuan penyelenggaraan maupun dari sisi pembelajaran. Itu artinya segala sistem manajemen pola lama harus dirombak dan disesuaikan dengan arah akses mutu dan arah kebijakan yang ada saat ini. Selain itu, diberikan arahan kepada pengurus agar siap menjalankan amanah serta ditunaikan sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Tentu arah pemenuhan ini agar dapat meningkatkan mutu program layanan. Dalam pemenuhan akses mutu tersebut, dijalankan proses penimbaan ilmu dan pengalaman dengan para senior-senior baik yang ada di wilayah Kab. Gianyar maupun luar Gianyar dalam memahami secara seksama pola pengelolaan dan inovasi yang dilakukan oleh satuan-satuan lain hingga mengikuti Bimtek Pengelolaan Manajemen PKBM di Surabaya pada Februari 2017.

Setelah memastikan langkah strategi pencapaian peningkatan mutu, langkah keempat saya bersama kepengurusan baru melakukan penyusunan program layanan yang akan diselenggarakan ke depannya. Pada saat itu, program yang diselenggarakan hanya program Pendidikan Kesetaraan Paket C yang hanya memiliki binaan satu kelas saja. Ke depannya (saat itu tahun 2013) penulis memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat dengan memprogramkan dibukanya program layanan Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C, Pendidikan Keaksaraan, Kursus dan Pelatihan serta ke depan dalam kurun waktu lima tahun harus menyelenggarakan program PAUD sehingga program PAUD dan Dikmas dapat diakses oleh masyarakat.

Setelah penetapan program layanan yang akan diselenggarakan, langkah kelima saya membuat bahan sosialisasi dan program sosialisasi. Dalam hal ini disusun sebuah browsur kelembagaan, profil kelembagaan dan bergabung dalam media sosial Facebook. Strategi sosialisasi terhadap program layanan yang akan disampaikan ke halayak ramai yaitu melalui media sosial Facebook, bersurat ke kantor kecamatan dan ke kantor desa serta merancang pembuatan website. Strategi ini dimaksudkan menghadirkan diri di tengah-tengah masyarakat agar satuan PKBM Widya Asrama dikenal oleh masyarakat termasuk pula program layanan yang diselenggarakan. Selain itu, rentangan tahun 2014-2016 saya ikut menjadi pendamping PPA PKH yaitu program dari Kemnakertrans RI yang dikelola oleh Pemda Gianyar. Tujuan program ini memberikan pendampingan kepada anak usia sekolah yang tidak sekolah agar berniat kembali mengenyam pendidikan walaupun pada jalur non formal sekalipun. Ternyata program itu memberikan dampak besar bagi perjalanan satuan ini yang notabene beberapa anak-anak tersebut berkeinginan melanjutkan pendidikan sehingga anak tersebutlah cikal bakal awal menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan Paket C pada kelas awal (tahun pelajaran 2014/2015).

Pasca pelaksanaan sosialisasi, disiapkan administrasi-administrasi dalam pengelolaan kelembagaan maupun penyelenggaraan pembelajaran dari warga belajar yang mendaftarkan diri yang tergabung dalam program kesetaraan. Administrasi yang dimaksud saya ikuti sesuai dengan penjabaran delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Dalam kurun rentangan waktu tahun 2013 hingga saat ini telah melakukan terobosan-terobosan guna memberikan akses mutu yang maksimal kepada masyarakat, yaitu sebagai berikut.

a.Telah menunjuk tim kerja atau kepengurusan satuan yang terdiri dari;  1) pembina, 2) ketua, 3) sekretaris, 4) bendahara, 5) koordinator program, 6) komite sekolah dan 7) pengawas satuan. Kepengurusan inilah yang menggerakkan sistem manajemen yang telah terjabarkan ke dalam uraian tugas/ job description jabatan sehingga pengelolaan satuan jelas, terukur dan terarah;

b. Pada awal kepemimpinan, program layanan yang dapat diakses oleh masyarakat hanya program Pendidikan Kesetaraan Paket C saja, sekarang telah meluas yaitu memiliki Program Pendidikan Kesetaraan paket A, B dan C, Program Pendidikan Keaksaraan, Program Kursus dan Pelatihan (Bimbel dan SPA Therapist) dan bahkan kini di wilayah Kelurahan Bitera telah hadir PAUD. Hal itu berkat perencanaan yang matang dan tahapan sosialisasi yang terprogram serta terencanan secara berkesinambungan baik melalui media cetak dan elektronik. Selain itu, secara bertahap saya mengakses bantuan pemerintah baik pemenuhan sarana pendidikan maupun program pelatihan-pelatihan yang relevan dengan masyarakat sekitar. Dibuktikan dengan tiga kali berturut-turut dapat mengakses program BOP Kesetaraan (tahun anggaran 2015-2018), Bantuan Sarpras dari Dinas Pendidikan Kab. Gianyar (tahun anggaran 2018), Bantuan Keterampilan Janur Ibung dua kali berturut-turut (tahun anggaran 2016-2017), program PKW DitBinSusLat (tahun anggaran 2018 an 2019) dan bantuan sarpras IT komputer PC (tahun anggaran 2019);

c.  PKBM Widya Asrama menjalin kemitraan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi selaku satuan pendidikan. Hal tersebut terbukti dengan mengadakan MoU kepada beberapa organisasi/ instansi mitra, yaitu dapat dirinci sebagai berikut.

1.   Dinas Pendidikan Kab. Gianyar;

2.   Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gianyar;

3.   Lurah Bitera;

4.   Lurah Beng;

5.   Desa Bakbakan;

6.   UPT. Pendidikan Kec. Gianyar;

7.   SPNF SKB Kab. Gianyar;

8.   SPNF SKB Kota Denpasar;

9.   SD Negeri 3 Bitera;

10.  PKBM Melati Gianyar;

11.  PKBM Widya Giri Aksara Bangli;

12.  PKBM Niti Sastra Mandala Bangli;

13.  PKBM Amerta Yulia Ganesha Karangasem;

14.  PKBM Dharma Wangsa Denpasar;

15. BAN PAUD dan PNF Bali;

16. SPNF SKB Kab. Karangasem;


d. Satuan PKBM Widya Asrama kini sudah terakreditasi B pada tahun 2017. Tentunya kami menyiapkan pemenuhan SNP tersebut sejak lama (2014-2017) berbuah hasil yang maksimal. Beberapa proses sudah dilalui dalam mengikuti akreditasi tersebut seperti mengikuti pembinaan-pembinaan yang representatif baik dari unsur Kemdikbud, Disdik Provinsi, Disdik Kabupaten maupun lembaga/instansi vertikal/ horizontal yang menyelenggarakan pembinaan dalam usaha pencapaian SNP;

e.  Melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sejak Tahun Pelajaran 2016/2017 bekerja sama dengan pihak SMP N 1 Gianyar. Selain itu, pelaksanaan ini dilaksanakan secara merger center dengan enam PKBM penyelenggara UN di wilayah Kabupaten Gianyar. Dalam hal ini, saya ditunjuk oleh FK PKBM Gianyar menjadi ketua pelaksana kegiatan memimpin tahapan pelaksanaan, proses dan evaluasi penyelenggaraan. Menariknya, merger center ini hanya dilaksanakan oleh satuan PKBM yang ada di Kabupaten Gianyar tentunya hal ini sangat memberikan kemudahan bagi semua pihak serta mewujudkan satuan yang berintegritas;

f. Telah melakukan kerjasama dengan Mahasiswa STIMIK STIKI Bali dalam mewujudkan pembuatan media sosialisasi seperti website PKBM Widya Asrama dan sistem PPDB online. Selain itu, di tahun 2019 ini kerjasama juga dilakukan dengan pihak swasta dalam pembuatan E-Budgeting PKBM Widya Asrama.

  Memasuki masa kepemimpinan Mas Menteri Nadiem, Kemdikbud RI mengeluarkan beberapa kebijakan yang fundamental yaitu mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survey Karakter, pengalihan kewenangan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) kepada pihak sekolah, penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru dan merevisi kuota jalur prestasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari 15% menjadi 30%.

     Kebijakan-kebijakan tersebut saya dukung dan wajib dilaksanakan di PKBM Widya Asrama Kec. Gianyar sebagai salah satu program prioritas. Ujian Nasional diganti dengan AKM dan Survey Karakter dengan tujuan untuk membebaskan para siswa dari metode belajar menghafal, menuju metode belajar menganalisa dan bernalar. AKM dan Survey Karakter tersebut memerlukan daya analisa dan penalaran, bukan daya hafal. Siswa memiliki kebebasan untuk memberikan jawaban-jawaban saat ujian AKM sesuai kecakapan masing-masing. Ini merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan tanah air. PKBM Widya Asrama Kec. Gianyar melaksanakan AKM dan Survei Karakter pada bulan September 2021 yang lalu bertempat di SMP Negeri 1 Gianyar.

       Kebijakan selanjutnya ialah pengalihan kewenangan USBN dari pemerintah pusat kepada pihak sekolah. Selama ini, melalui USBN pihak sekolah tidak dapat membuat soal sendiri dan tidak dapat melakukan penilaian kepada para siswa secara independen dan mandiri. Istilah “Berstandar Nasional” dalam USBN akan bergeser menjadi “Berstandar Sekolah”. PKBM Widya Asrama senantiasa menyambut baik perubahan ini sebab ujian yang kami laksanakan dengan mempertimbangkan kompetensi siswa dan kearifan lokal dari setiap daerah. Sehingga PKBM tidak lagi dipaksakan untuk mengikuti “satu standar” baku yang diseragamkan secara nasional dan memiliki standar tersendiri untuk menyusun kriteria kelulusan bagi peserta didik.

         Penyederhanaan RPP meskipun terkesan sebagai hal yang sederhana, namun dalam praktiknya cukup membelenggu para pendidik. Waktu, tenaga dan pemikiran yang seharusnya diberikan kepada siswa, habis untuk menyusun rencana pembelajaran yang berlembar-lembar. Penyederhanaan ini kami lakukan dengan menyusun sistem pembelajaran mandiri dan pembelajaran jarak jauh dengan berpatokan dasar pada RAT-PK (Rencana Aktivasi Tutorial-Pendidikan Kesetaraan) bisa diakses pada laman blogspot https://www.pkbm-widyaasrama.or.id/. RAT-PK yang kami susun berisikan instruksi kerja belajar sehingga memudahkan peserta didik kesetaraan dalam mengikuti pembelajaran di masing-masing jenjang. Pandemi membuat kami sentiasa menentukan cara belajar yang lebih fleksible dan terjangkau. Pendidikan adalah fondasi bagi sebuah bangsa. Dan pendidikan yang memerdekakan adalah fondasi yang sangat kokoh untuk mencetak generasi yang unggul, cerdas, berperikemanusiaan dan mandiri. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan

Modul Pendidikan Kesetaraan

Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan (EPK) Peserta Didik Pendidikan Kesetaraan PKBM Widya Asrama |